Jakarta, INFOUMKMID – BCA yang bergandengan dengan KUMPUL berhasil menyelenggarakan Demo Day SYNRGY Accelerator batch 4 pada Kamis, 11 November 2021 secara daring dan disiarkan langsung melalui youtube. Kegiatan Demo Day SYNRGY Accelerator batch 4 ini adalah rangkaian puncak dari setiap program SYNRGY Accelerator.
Dimana 40 Startup SYNRGY Accelerator Batch 4 yang terpilih dari ratusan startup yang mendaftar sudah menjalani kurikulum yang telah disesuaikan dengan kebutuhan startup melalui webinar, workshop & mentoring selama kurang lebih 3 bulan.
Adi Prasetyo selalu Senior VP Digital Innovation Solutions BCA menyampaikan sambutannya dalam kegiatan tersebut bahwa di tengah percepatan teknologi penting untuk ikut serta dalam pengembangan tersebut salah satunya perkumpulan startup BCA sebagai bagian yg erat memahami tuntutan tersebut.
Dengan demikian startup dapat bersaing secara nasional dan internasional. Kolaborasi yg dihadirkan dapat menarik minat startup untuk unjuk gigi dan menjaga ekosistem dengan korporat.
Selain itu Faye Wongso, Co Founder & CEO KUMPUL juga menyampaikan, “Bahwa sudah terdapat 40 startup hari ini akan swocase 10 kearah digital tranformasi. Indonesia perlu ada investasi ekosistem. Demo day bukan akhir ini bukan final tapi ini adalah pintu awal untuk mengenal startup. Saat ini startup lebih independen dengan berbagai akses. Kumpul mendukung acara ini bisa membantu visi mitra strategis kami. Terimakasih untuk partisipasinya. Kepada para mentor menuju tranformasi digital yang benar-benar kongkrit.
Acara kemudian dilanjutkan dengan talkshow yang dimoderatori oleh Amelia. Amelia menggali informasi terkait topik Financial Digital Solutions dari 2 narasumber yaitu Adi Prasetyo dan Melisa Hendrawati .
Pada kesempatan itu Adi Prasetyo lebih banyak menjelaskan mengenai layanan keuangan digital yang dilakukan BCA, terdiri dari 2 layanan yaitu layanan personal dan layanan bisnis. Sejak tahun 2000 pula BCA telah melakukan transformasi digital. Kondisi pandemi saat ini justru mengakselerasi hal tersebut. Hal ini mengakibatkan sekitar 60% transaksi sudah tidak lagi datang ke kantor cabang (digital).
Adi juga merumuskan bahwa, “Teknologi berkembang, demand berkembang. Demand berkembang, teknologi berkembang”. Dalam pemilihan teknologi disebut gampang-gampang susah harus relevan dengan jenis usahanya. Tak kalah penting untuk diwaspadai adalah Cyber Securitynya ditambah yang menjadi tantangan adalah pelayanan 24 jam x 7.
Dari sudut pandang startup, Melisa Hendrawati selaku CFO OY! Indonesia memperkenalkan OY! yang hadir dengan menawarkan solusi termudah money movement. “Kami sudah terkoneksi dengan ratusan bank, transaksi mudah, 1 kali intergrasi sehingga lebih efesien dan inovatif.
Melisa juga menjelaskan saat ini banyak berkembang model payment checkout salah satunya seperti pay letter. Dengan adanya fitur-fitur ini startup harus mengambil peluang. Karena masing-masing startup punya keunggulan sendiri dan itu adalah privilege yang harus dipertahankan di perdalam. Diharapkan startup dapat berkembang.
Ditambah lagi potensi fintech di Indonesia sangat tinggi. Menurut Melisa, Indonesia menempati peringkat ketiga dalam penggunaan fintech dan uniknya ndonesia identik dengan peluang di sektor sektor UMKM.
Setelah talkshow acara dilanjutkan dengan sesi pitching. Ketiga juri yaitu Deandra Fidelia (Investment Analyst CCV), Dina Dellyana (Director Thegreaterhub Bussines Incubator SBM ITB), Hanny Cecilia (Chanel Director Huawei Cloud Indonesia) diberikan kesempatan untuk menilai presentasi para startup. Dari startup Duitin yang bergerak dalam pengolahan daur ulang sampah hingga startup-startup lainnya.