INFOUMKMINDONESIA.COM – Ogoh-ogoh adalah sebuah patung yang dibuat dari anyaman bambu dan diberi hiasan seperti kain dan kertas. Patung ini menjadi simbol dalam perayaan Hari Raya Nyepi di Bali. Hari Raya Nyepi adalah hari di mana umat Hindu di Bali melakukan puasa, membatasi diri, dan merenung selama satu hari penuh. Ogoh-ogoh dibuat untuk mengusir roh jahat dan energi negatif dari lingkungan sekitar.
Sejarah ogoh-ogoh dapat ditelusuri kembali ke masa lalu di mana para pendeta Hindu Bali melakukan ritual memurnikan lingkungan sekitar melalui sebuah upacara yang disebut “bhuta yadnya”. Upacara ini melibatkan pembakaran patung dari anyaman bambu yang diberi hiasan seperti kain dan kertas yang melambangkan roh jahat. Pembakaran patung ini diharapkan dapat mengusir roh jahat dan memurnikan lingkungan sekitar.
Seiring berjalannya waktu, patung dari anyaman bambu ini kemudian bertransformasi menjadi ogoh-ogoh seperti yang kita kenal saat ini. Ogoh-ogoh dibuat dengan bentuk yang semakin kompleks dan menakutkan, namun tetap mengandung makna dan nilai-nilai spiritual yang mendalam.
Pembuatan ogoh-ogoh dilakukan oleh kelompok masyarakat atau banjar yang terdiri dari anak muda yang memiliki kreativitas dan kemampuan dalam seni rupa. Pembuatan ogoh-ogoh membutuhkan waktu yang cukup lama dan biasanya dimulai beberapa bulan sebelum Hari Raya Nyepi. Ogoh-ogoh dibuat dengan bahan-bahan yang mudah didapat seperti bambu, kayu, kain, dan kertas, kemudian dihias dengan warna-warna cerah dan motif-motif yang menarik.
Pada malam sebelum Hari Raya Nyepi, ogoh-ogoh diarak keliling kota dengan diiringi musik dan tarian tradisional. Para pemuda yang memegang ogoh-ogoh menari dan bergerak dengan lincah, sehingga ogoh-ogoh terlihat hidup dan menakutkan. Prosesi ini biasanya dimulai dari pura atau kuil dan berakhir dengan pembakaran ogoh-ogoh di lapangan terbuka.
Pembakaran ogoh-ogoh diharapkan dapat mengusir roh jahat dan energi negatif dari lingkungan sekitar, sehingga lingkungan tersebut menjadi lebih bersih dan murni. Setelah ogoh-ogoh dibakar, umat Hindu di Bali melakukan ritual puasa dan membatasi diri selama satu hari penuh, yang dikenal sebagai Hari Raya Nyepi.
Dalam perkembangannya, ogoh-ogoh telah menjadi salah satu ikon budaya Bali yang paling terkenal dan menarik bagi wisatawan. Ogoh-ogoh tidak hanya menjadi simbol dalam upacara Hari Raya Nyepi, tetapi juga menjadi sarana untuk mengembangkan kreativitas dan keahlian seni rupa anak muda di Bali.
Seiring berjalannya waktu, ogoh-ogoh tidak serta merta terbatas menjadi objek tradisi yang hanya bisa dibuat oleh anak muda ataupun dewasa, tetapi bisa juga dibuat oleh anak-anak. Ogoh-ogoh ini berukuran kecil dan beratnya pun ringan, karena dibuat dari bahan-bahan ringan yang bertujuan untuk memudahkan anak-anak untuk mengangkat dan mengarak ogoh-ogoh tersebut. Varian ogoh-ogoh ini biasa dikenal sebagai ogoh-ogoh mini.
Ogoh-ogoh mini adalah sebuah kreasi baru dalam perayaan tradisional Bali yang biasa dilakukan menjelang Hari Raya Nyepi. Ogoh-ogoh mini adalah versi miniatur dari ogoh-ogoh yang biasanya dibuat dalam ukuran besar dan menakutkan.
Tradisi ogoh-ogoh mini ini mulai populer beberapa tahun belakangan, terutama di kalangan anak-anak. Ogoh-ogoh mini dibuat dengan ukuran yang lebih kecil, menggunakan bahan-bahan yang lebih ringan dan mudah didapat seperti kertas, styrofoam, dan kain flanel. Walaupun ukurannya lebih kecil, ogoh-ogoh mini tetap memiliki unsur-unsur budaya Bali dan Hindu, seperti wujud bhuta kala dengan rupa yang menakutkan.
Ogoh-ogoh mini adalah sebuah inovasi yang menarik dan bernilai positif dalam perayaan tradisional Bali. Inovasi ini tentunya dapat terus dikembangkan dan menjadi bagian dari warisan budaya Bali yang lebih luas, misalnya sebagai cinderamata dan pajangan.
Peminatnya pun bukan hanya masyarakat lokal di Bali namun juga diaspora masyarakat Bali yang berada di daerah lain di Indonesia. Menjelang perayaan Hari Raya Nyepi 2023, masyarakat Hindu yang berada di daerah lain tetap antusias untuk menjalankan rangkaian Nyepi termasuk festival ogoh-ogoh, meski dengan skala kegiatan dan ukuran ogoh-ogoh yang lebih kecil.
Peluang ini bisa dimanfaatkan oleh para pengrajin dan UMKM di Bali, mengingat pangsa pasar yang tidak hanya terbatas dalam pembelian secara langsung (offline) melainkan bisa juga mencakup pembelian jarak jauh secara daring (online).
Pada salah satu situs e-commerce yang populer di Indonesia, ogoh-ogoh mini ini dibanderol pada kisaran harga yang bervariasi, Rp55.000 sampai dengan Rp150.000 (data per 15 Maret 2023). Pilihan bentuknya pun beragam, terinspirasi dari berbagai makhluk dan tokoh mitologi Hindu seperti raksasa, Hanuman, Ganesha, Narasimha, dan lain-lain.
Peningkatan minat terhadap kerajinan ogoh-ogoh mini ini selalu meningkat saat mendekati Hari Raya Nyepi 2023. Tingkat penjualannya pun cukup menjanjikan, beberapa variasi bahkan mencapai 10 penjualan tiap bulannya.
Masih ada waktu sebelum puncak festival ogoh-ogoh di Hari Raya Nyepi 2023, tepatnya pada hari Selasa, 21 Maret 2023. Jika Anda memiliki keterampilan untuk membuat ogoh-ogoh mini, ini adalah kesempatan bagi Anda untuk mendulang keuntungan sambil melestarikan budaya. (I Made Fajar Ivan)