INFOUMKMINDONESIA.COM Tahukah Anda kalau limbah sisa kain dapat dimanfaatkan menjadi ide usaha yang dapat mendatangkan pundi-pundi rupiah? Kain perca atau sisa kain potongan sering dinilai sebelah mata karena dianggap sampah yang tidak berguna. Namun, berbeda dengan Ibu Rosilawati yang melihat peluang dari kain perca yang dapat diolah kembali menjadi barang pelengkap fesyen.
Data dari Fibre2Fashion menunjukan, di tahun 2020 saja, ada sekitar 18,6 juta ton limbah tekstil dibuang di tempat pembuangan akhir yang kemudian berakhir di laut. Hal ini tentunya akan sangat merugikan ekosistem laut dan dapat berdampak buruk bagi Manusia. Usaha yang dapat dilakukan adalah dengan membuat sebuah usaha ekonomi sirkular yang merupakan model industri baru dimana berfokus pada reducing(mengurangi), reusing(menggunakan kembali), dan recycling(daur ulang) untuk mengurangi penggunaan sumber daya primer (utama) dan produksi limbah yang dimana sampah kain ini dapat diolah kembali menjadi produk baru yang bermanfaat. Seperti yang dilakukan oleh Ibu Rosilawati ini, Ia melihat peluang dari melimpahnya kain perca yang dihasilkan oleh penjahit sehingga menghasilkan ide untuk membuat tas cantik dengan sentuhan etnik Bali. Dampak yang dihasilkan dari usaha ini tentunya sangat baik terhadap lingkungan disamping mendatangkan keuntungan finansial.
Uwais Gen yang dulu bernama Uwais Craft ini adalah sebuah usaha yang dimulai oleh Rosilawati. Awalnya Ia melihat adanya sisa-sisa kain yang dihasilkan oleh penjahit yang menurutnya dapat dimanfaatkan sebagai sebuah produk baru dengan nilai tambah. Sisa kain ini atau disebut juga dengan kain perca, ia olah menjadi kerajinan tangan berupa tas cantik. Tak hanya menggunakan kain perca saja, tas buatan tangan ini pun dipadupadankan dengan kain khas Bali yaitu Endek dan Goni.
Usaha yang unik cenderung lebih diperhatikan oleh konsumen. Dalam hal ini Rosita pun menggunakan unsur-unsur yang unik dari produknya. Kain endek Bali adalah tenun tradisional yang berasal dari Bali. Kain ini sudah terkenal sampai ke luar negeri karena memiliki corak yang unik dan khas. Kain Tenun ini menjadi daya tarik yang unik karena mengangkat etnik Bali sebagai sentuhan artistik dari tas handmade ini. Disamping itu, usaha Uwais Gen juga menjadikan kain goni sebagai bahan baku utama dalam pembuatan produknya. Mengutip dari laman Instagram @uwaiscraft, Kain Goni dipilih menjadi bahan utama karena selain mendukung kampanye Go Green, kain yang terbuat dari 100% serat tumbuhan ini limbahnya lebih mudah didegradasi(hancurkan) dan reusable. Kain Goni juga memiliki tekstur kasar dan alami yang memberikan kesan rustic pada pakaian dan aksesori.
Dalam membangun usaha, Ibu Rosilawati juga tidak hanya memikirkan keuntungan akan hasil yang didapat melainkan memiliki keinginan untuk membuka lapangan usaha bagi orang lain sekaligus dapat melestarikan kain tenun endek khas Bali. Berkat dukungan dari orang-orang yang ia ajak bekerja sama dan kegigihannya dalam mengembangkan Uwais Gen, kini Uwais gen mengembangkan produknya seperti tas wanita eksklusif, tas pria, tas laptop dan juga name tag atau lanyard.

Modal yang Ibu Rosilawati gunakan saat baru memulai usaha ini pun hanya dengan satu model tas saja, lambat laun berkembang dan mendapatkan banyak permintaan pesanan. Untuk urusan desain dan model juga berkembang seiring berjalannya waktu. Dalam mengelola usaha ini pun tak luput dari kendala dan permasalahan, untuk kendala yang Ia hadapi dalam merintis usaha tak jauh-jauh dari kurangnya pengalaman menjadi seorang pengrajin sekaligus wirausaha. Namun, Ibu Rosilawati tak patah semangat, hal-hal tersebut dapat Ia atasi dengan terus bergerak dan
berpegangan pada impiannya untuk 10 tahun kedepan dapat mengembangkan Uwais Gen untuk bisa membuka banyak cabang dan ekspansi usaha dengan ekspor ke luar negeri.
Melalui Uwais Gen membuktikan bahwa ide usaha tidaklah harus dari sesuatu yang besar, melainkan dapat datang dari permasalahan yang ada di sekitar. Jika Anda ingin memulai usaha, Anda perlu memiliki kegigihan dan ambisi untuk bergerak maju seperti Ibu Rosilawati agar dapat menjadi sebuah usaha bisnis yang mandiri dan menjadi penyokong perekonomian Indonesia lewat UMKM.