Seorang pemuda asal Desa Kekeran, Kecamatan Busungbiu, Buleleng, Bali ingin membuat peternakan babi layaknya peternakan di Jepang. Peternakan yang modern dan ramah lingkungan. Ia adalah Made Sanjaya Rama Putra, S.H, meskipun program studi yang ia tekuni bukan peternakan tidak menyurutkan keinginannya untuk memulai bisnis di bidang peternakan.

Sumber: Dok Pribadi
Laki-laki yang akrab disapa Sanjaya ini pada awalnya melihat peluang yang bagus dalam usaha beternak babi. Alasan pertama di Bali permintaan akan daging babi tinggi. Kedua, sebelumnya ia sudah memiliki usaha pakan ternak sehingga dapat mengefesienkan biaya produksi sekaligus meningkatkan kepercayaan konsumen terkait kualitas pakan yang ia jual. Ia juga melihat pengepul daging babi saat ini banyak bahkan ada yang sampai ekspor keluar pulau dan keluar negeri. Selain babi kandangnya pun bisa disewakan.
Saat ini Sanjaya sudah memiliki kandang babi dan 20 ekor bibit babi yang akan ia ternak. Kandang babi milik Sanjaya diharapkan dapat menjadi kandang percontohan. Dari segi kebersihan kandang, pengelolaan kotoran dalam septic tank, menggunakan blower untuk menjaga sirkulasi udara, penyemprotan disinfektan dan sterilisasi, pemasangan cctv hingga sound system agar babi tidak stres. Jika memungkinkan kedepannya kandang dapat dibuat secara otomatis.

Sebagai pemula Sanjaya masih belajar dan banyak menggali informasi dari orang-orang yang sudah berpengalaman dalam berternak babi. Ia juga sudah menyiapkan branding usaha kedepannya dan bekerja sama dengan beberapa stakeholder salah satunya GUPBI Bali. Dengan demikian ia berharap usahanya dapat berjalan lancar dan babinya sehat. Karena saat ini sedang marak virus ASF, ia berharap tidak sampai menjangkiti babinya, meskipun kabarnya sudah ditemukan vaksin di Australia.