Mengenal Roti Mariam
Roti Mariam merupakan salah satu jenis roti dengan tekstur lembut dan berlapis. Roti ini terkenal di Indonesia dan negara tetangga, Malaysia. Roti ini juga dikenal dengan sebutan “Roti Maryam” atau “Roti Canai” di beberapa daerah. Roti ini sangat fleksibel untuk dikonsumsi kapan saja, bisa dinikmati sebagai sarapan, makan siang, atau makan malam.
Roti Mariam umumnya terbuat dari adonan sederhana yang digiling tipis dan kemudian dimasak di atas penggorengan atau wajan panas. Adonan tersebut biasanya terdiri dari tepung, air, garam, dan kadang-kadang telur atau susu untuk memberikan tekstur yang lebih lembut. Kemudian, adonan tersebut ditarik dan dilipat berulang kali untuk membuat lapisan seperti proses pembuatan pastry.
Adonan yang dilipat tersebut kemudian dimasak di atas penggorengan atau wajan yang diolesi dengan minyak hingga berwarna kecokelatan dan renyah. Roti Mariam biasanya disajikan dengan berbagai jenis kari, dhal (kari dari lentil), atau sambal (sambal pedas) sebagai saus pencelup. Roti ini juga bisa dinikmati begitu saja atau dengan isian manis seperti susu kental manis, cokelat, atau pisang.
Sejarah Roti Mariam tidak diketahui secara pasti, tetapi roti ini telah menjadi bagian dari budaya kuliner Malaysia dan Indonesia selama bertahun-tahun. Roti Mariam juga memiliki pengaruh dari masakan India, terutama roti paratha atau roti canai.
Asal-usul nama “Mariam” atau “Maryam” dalam Roti Mariam diyakini terkait dengan pengaruh budaya India, di mana roti serupa juga dikenal dengan sebutan “Mughlai paratha” atau “Parotta Maryam”. Nama tersebut kemungkinan merujuk pada pengaruh budaya Mughlai yang datang dari India Utara.
Roti Mariam secara tradisional disajikan oleh komunitas Mamak di Malaysia, yang terdiri dari kelompok orang Tamil Muslim yang memiliki warisan India. Mamak adalah orang-orang Tamil yang beremigrasi ke Malaysia dan memiliki warisan budaya dan kuliner India yang kuat.
Roti Mariam juga populer di Indonesia, terutama di daerah Sumatera dan Jawa, di mana roti ini biasa disajikan di restoran atau warung roti. Di Klungkung, Bali Kuliner Roti inipun bisa dijumpai dan dinikmati. Apabila ingin mengunjungi kedainya, sobat UMKM bisa datang ke Kampung Lebah, Semarapura Kangin. Roti Mariam oleh Mama Nana Food ini juga melayani pesan antar langsung.
Roti Mariam Mama Nana
Seiring perkembangan jaman, Mama Nana Food membuka lapak di online juga. Sobat UMKM bisa mengunjungi laman instagramnya di @mama_nana_food. Disana juga tertera nomor whatsapp yang bisa dihubungi. Usaha ini digeluti Ibu Najjah Hayati sejak 2019. Dimulai dari menawarkan ke tetangga sekitar, kini Mama Nana Food telah memiliki pelanggan tetap. Bahkan, olahan Mama Nana food ini telah menjadi buah tangan untuk pulang kampung saat lebaran. Selain Roti Mariam, Disana juga tersedia Kue Mochi, Taluh Penyu dan Bolu Kukus.
Ibu Hayati ketika bercerita menuturkan modal awal usaha ini di angka 500 ribu dengan peralatan dapur seadanya. Dari Mama Nana Food ini, ibu hayati mampu memenuhi kebutuhan keluarga. Merupakan salah satu peserta inkubasi di Rumah BUMN Klungkung 2023, Mama Nana Food berupaya untuk meningkatkan penjualan melalui pasar digital dan menjadikan produknya lebih higienis. Bu Hayati menargetkan penjualannya perhari mencapai 50 pack dan menjadi rujukan toko kue di Klungkung.
Roti mariam Mama Nana Food telah dikemas dengan hampa udara sehingga tahan hingga 3 bulan dalam freezer. Aman untuk pengiriman diluar kota. Untuk menikmatinya kembali, cukup panaskan diatas teflon tanpa minyak. Boleh ditambahkan sedikit mentega. Di bolak balik sekitar 3-5 menit, sajikan dengan tambahan toping sesuai selera.

Cocok sekali untuk dijadikan menu sarapan. 2 roti canai dengan toping madu, ditambah telur rebus dan edamame ditemani teh/susu cokelat hangat. Cepat saji, nutrisi cukup dan murah. Kalau ada jus jeruk, lebih nikmat. Akan lebih nikmat lagi jika makan ditemani pasangan tercinta.