MALIBU adalah singkatan dari minuman lidah buaya, yang dirintis sebagai usaha oleh Ni Kadek Juliartini. Perempuan asal Dusun Tengah Desa Timuhun, Kecamatan Banjarangkan, Kabupaten Klungkung, Bali ini menceritakan usahanya bermula saat sang suami mengidap maag akut dan harus di opname di rumah sakit selama 7 hari. Dengan perkembangan teknologi infomasi, Juliartini berinisiatif untuk mencari informasi di internet hingga menemukan sebuah artikel tentang manfaat lidah buaya. Dibacanya artikel tersebut untuk selanjutnya ia coba membuat sebuah minuman dengan bahan dasar lidah buaya.

“Awalnya saya membuat malibu dengan sederhana, saya berikan kepada suami saya untuk diminum. Selang beberapa hari suami saya pun sembuh dan bisa menikmati semua makanan tanpa harus takut maag kumat. Dari sanalah saya melihat peluang menjadikan minuman ini usaha yang dapat di konsumsi untuk mengobati sakit maag. Akhirnya saya fokus untuk menjadikan malibu sebagai usaha saya”, tuturnya. Bukti nyata dari keseriusan Juliartini dalam mengelola usaha malibu adalah dengan membuka lahan baru seluas 5 are untuk budidaya lidah buaya. Selain itu dengan membuat budidaya Juliartini yakin tidak akan kekurangan bahan baku untuk produksi malibu. Hanya itulah modal dasar yang dimiliki Juliartini. Meskipun ia sudah bisa memproduksi malibu namun ia belum memahami tentang pentingnya pengemasan, pemasaran, legalitas dan pengelolaan keuangan. Beruntung sebagai usaha dari desa diberikan kesempatan untuk mendapat pelatihan di Rumah BUMN Klungkung.
Rumah BUMN Klungkung saat itu membuka pelatihan untuk 10 UKM terpilih dari desa. Mereka akan dibimbing melalui program inkubasi bisnis. Juliartini salah satu peserta yang berhasil lolos dari ratusan peserta belajar banyak hal tentang kemasan, legalitas, pembuatan foto produk dengan alat sederhana, digital marketing hingga membuat toko online di salah satu marketplace.
Setelah mendapatkan ilmu yang cukup Juliartini yakin malibu memiliki banyak keunggulan, selain karena khasiatnya belum ada yang memproduksi malibu di lingkungan sekitar khusunya di Kabupaten Klungkung. Pembuatan Malibu tentunya tanpa bahan pengawet, lidah buaya hanya dikupas sampai bersih kemudian direbus. Sebagai diversifikasi produk Juliartini juga mmeproduksi kacang disko dikenal dengan “kacang gurih pedas manis”. Berbahan dasar kacang tanah yang sudah di lumuri tepung bumbu dan ditaburi daun jeruk semakin mendambah cita rasanya.
Usaha Malibu Juliartini kini sudah berkembang dan mampu mengedukasi masayarakat luas tentang manfaat lidah buaya untuk kesehatan. Namun suka duka selalu seimbang di musim penghujan banyak lidah buaya yang rusak dan gagal panen. Hal baiknya dalam satu hari ia mampu menjual 10-20 botol Malibu. Melihat keseriusannya menjalankan usaha ini dalam sepuluh tahun kedepan ia bercita-cita bisa membuka agrowisata lidah buaya di Bali sehingga semakin bermanfaat bagi masyarakat dan dapat membuka lapangan pekerjaan.
Info pemesanan hubungi:
Instagram : @paonmadiva
Alamat: Kampung Lebah Semarapura Kangin Klungkung