INFOUMKMINDONESIA.COM Kementerian Koperasi dan UKM lakukan penadatanganan nota kesepahaman sebagai wujud keseriusan dan sebagai landasan hukum dalam mengembangkan program mitra kerjasama koperasi dan UMKM/IKM untuk masuk dalam rantai pasok BUMN. Kegiatan ini disiarkan langsung melalui akun youtube milik Kementerian Koperasi dan UKM pada Jumat, 3 September 2021. Turut hadir Menteri Koperasi dan UMKM, Menteri BUMN, Skeretaris Jenderal Menteri Perindustrian beserta jajaran, Staf ahli bidang keuangan, Dirut PT Pertamina, Dirut PT PLN, Dirut PT Kimia Farma, Dirut Perum Perhutani, Dirut PT Krakatau Steel, Dirut PT Telkom, Dirut PT Telkomsel, Dirut Bank BRI dan Dirut Bank BNI serta para pengusaha UMKM.
Dalam acara tersebut Deputi Bidang UKM Kementerian Koperasi dan UKM, Ir. R. S. Hanung Harimba Rachman, S.E., M.S menyampaikan bahwa terdapat sinergi antara Kemenkopukm dengan Kemennumn dan Kemenperin untuk mendorong UMKM/IKM masuk dalam rantai pasok BUMN. Sebagai langkah awal piloting sudah ada 6 mitra BUMN antara lain :
PT Pertamina (Persero), PT PLN (Persero), PT Kimia Farma tbk, PT Krakatau Steel (Persero), Perum Perhutani dan PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
Lebih lanjut dijelaskan pula bahwa Kemenkopukm telah memfasilitasi rapat secara online antara UMKM dengan 6 BUMN membicarakan peluang rantai pasok. BUMN akan membantu untuk menyeleksi dan mengkurasi UMKM/IKM yang telah terdaftar agar produknya bisa masuk dalam rantai pasok BUMN. “Sebagai tindak lanjutnya terdapat 9 UMKM/IKM yang dapat bermitra dengan 6 BUMN dengan estimasi nilai kerjasama sebesar 52 miliar 237 juta rupiah adapun koperasi dan umkm lainnya masih dalam tahap seleksi”, ujar Hanung.
Usai laporannya acara dilanjutkan dengan penandatanganan nota kesepahaman :
LLP KUKM dengan PT Telkomsel
LLP KUKM dengan PT BRI
LLP KUKM dengan PT BNI
Dan PT Telkomsel dengan PT BRI
Dilanjutkan dengan pendatanganan nota kesepahaman Kemenkopukm, Kemenbumn dan Kemenperin.
Sebuah video mitra kerjasama beserta restimoni masing-masing selanjutnya ditampilkan mulai dari:
- Kemitraan pertashop PT Pertamina dengan PT Ansi Mega Instrumenindo menyuplai modular pertashop seperti tangki, dispenser, dan kelengkapan jasa pemeliharaan. Testimoni, “setalah jadi mitra Pertamina dengan mensuplai modular pertashop kami mengalami peningkatan omset dan kesejahteraan UMKM “
- PT PLN pmengembangkan kemitraan dengan CV Tripeta Engineering dalam off-teker produk pengecoran logam.
Dengan nilai kerjasama sebesar 3,7 miliar rupiah selama 3 semester. Testimoni, “kami bangga mampu membuat komponen pembangkit impor jadi produk dalam negeri”
Dan untuk PT Baja Kurnia sebesar 600 juta rupiah selama 3 semester. - PT Kimia Farma melihat potensi sektor hulu berpotensi menyuplai produk secondary dan tertiary packaging serta pada sektor hilir memasarkan produk herbal UMKM di KF outlet melalui smesco. Melakukan direct produk UMKM seperti masker, handsaitizer, sarung tangan serta cobranding dan body wash.
Nilai kerjasama dengan PT Soka Cipta Niaga sebesar 750 juta rupiah dan Cv Citra Hidup Alami sebesar 2,4 miliar rupiah masing-masing selama 1 tahun. Testimoni, “selain itu saya juga mendapatkan kesempatan menjadi private label, produk sabun herbal saya bisa dipasarkan di seluruh outlet kimia farma seluruh Indonesia”. - Perum Perhutani melanjutkan kemitraan eksisting dengan UMKM, jasa angkutan produksi kayu, non kayu.
Nilai kerjasama dengan CV Megah Kusuma sebesar 1,1 miliar rupiah selama 1 semester dengan produk pupuk kandang. Dan Cv Poetra Jaya sebesar 487,2 juta rupiah selama 1 triwulan dengan produk briket. Testimoni, “harapan kerjasama dengan perhutani kita bisa untuk melanjutkan proses perbaikan bangunan dan alat-alat yang lebih modern “ - RNI mengoptimalkan kemitraan eksisting UMKM petani di BUMDes khususnya sekitar pabrik gula, nilai kerjasama BUMDes Pandawa mencapai 41,3 miliar rupiah selama 1 tahun. Testimoni, “setelah saya mengikuti atau menjadi petani tebu yang dulunya saya belum punya gubuk atau rumah alhamdulilah sekarang saya selama 2 tahun saya bisa bikin rumah “
- Krakatau Steel memasok jasa repair dan pembuatan part mechanical. Nilai kerjasama dengan CV Byakta Prakarsa, sejumlah 500 juta rupiah selama 1 tahun. Testimoni, “harapan kedepan semoga kesempatan baik ini dapa menjadikan titik tolak berkembangnya UKM yang ada di Indonesia”
Dengan kolaborasi perusahaan BUMN melalui koordinasi Kemeterian Koperasi dan UKM, Kementerian Perindustrian dan Kementerian BUMN diharapkan bisa menuju UMKM tumbuh Indonesia tangguh.