Temukan Ide Bisnis Saat Lapar Melanda

Wayan Antara Putra seorang karyawan perusahaan yang tekun bekerja. Suatu di jam genting Wayan kelaparan tapi tidak bisa keluar jauh dari kantor karena situasi sedang hujan. Hanya gerobak kebab yang terlihat mangkal di depan kantornya. Tidak ada pilihan lain lagi, ia pun menghampiri gerobak tersebut dan memesan beberapa kebab. Tak sabar untuk makan ia kembali ke ruang kerjanya dan memakan kebab dengan lahapnya. Satu kebab habis ia makan tanpa sisa karena saking laparnya. Setelah makan kebab rasa laparnya mulai teratasi dan cukup mengenyangkan. Dari sana ia berfikir sejenak dan munculah ide untuk membuka usaha kebab. Makanan ringan yang cukup mengenyangkan.

Dengan modal uang 15 juta rupiah Wayan memulai usaha kebabnya bernama Kedai Alaya. Memiliki usaha kebab membuatnya lebih mandiri, tidak terikat pada orang lain serta banyak tantangannya. Tentunya suatu hari nanti jika sudah berkembang bisa membuka lapangan pekerjaan yang bermanfaat bagi orang lain. Beberapa produk yang ada dalam menunya adalah kebab, jamur kryspi dan minuman rownsugar. Ciri khas kebab buatan Wayan adalah tidak tanggung-tanggung mengisi banyak rempah rempah dan daging olahan sendiri yang masih fresh.

Dalam menjalankan usaha kebab miliknya, tantangan yang ia hadapi adalah keterbatasan tenaga dan rasa tidak percaya diri kepada orang lain dalam menawarkan produk. Tapi ia tidak pantang menyerah. Seorang rekan merekomendasikannya untuk mengikuti pelatihan inkubasi bisnis di Rumah BUMN Klungkung. Pada kesempatan yang sangat langka itu Wayan belajar banyak tentang pemasaran digital, legalitas khususnya bagaimana medapatkan sertifikat halal dan SPPIRT karena produknya berupa makanan. Wayan juga mendapatkan peluang relasi yang baik untuk menyalurkan kebabnya, salah satunya melalui marketplace dan toko-toko yang sudah menjadi rekan dari Rumah BUMN Klungkung.

Bertambahnya wawasan Wayan dalam mengelola usaha membuatnya jengah (bertekad kuat) agar bisa menggunakan teknologi sistem otomatis dalam membuat kebab di salah satu gerai yang nantinya akan ia bangun. Dalam 10 tahun kedepan dengan perkembangan usahanya yang pesat ia yakin bisa membangun gerai di sekitaran Kota Klungkung, Bali dan membuka banyak lapangan pekerjaan bagi yang membutuhkan.