Banyak orang beramai-ramai membuka usaha di masa pandemi. Sampai saat ini apakah usaha mereka masih berjalan? Kebanyakan hanya ngetrend diawal, kemudian meredup dan perlahan menghilang. Mengapa bisa seperti itu? Hal ini dikarenakan pelaku UMKM belum berorientasi pada kewirausahaan. Ya membangun usaha memang lebih mudah dibandingkan menjaga keberlanjutannya.
Apa sih itu orientasi kewirausahaan?Wirausaha memiliki makna yang sangat luas. Seperti yang didefinisikan oleh para ahli diantara Arif F. Hadipranata yang berpendapat bahwa wirausaha adalah orang yang mengambil resiko sesuai keperluan untuk mengelola dan mengatur segala urusan, menerima beberapa manfaat finansial dan non-keuangan. Ada pula definisi dari Andrew J Dubrin bahwa wirausaha adalah seorang yang bertugas menjalankan dan membangun bisnis secara inovatif. Sehingga orientasi kewirausahaan adalah mereka yang memiliki tujuan sesuai definisi tersebut.
Karena belum berorientasi pada Kewirausahaan, para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah atau yang disingkat UMKM belum bisa disebut sebagai wirausahawan. Seperti yang diungkapkan oleh Wilson Wijaya dan Oey Hannes Widjaja dalam penelitiannya yang membuktikan bahwa beberapa UMKM tidak berorientasi pada Kewirausahaan.
Dalam jurnal manajerial dan kewirausahaan yang ditulis oleh Wilson Wijaya dan Oey Hannes Widjaja diterangkan bahwa penyebabnya adalah sifat UMKM umumnya tidak suka mengambil resiko terlebih lagi pada kondisi pandemi Covid-19 yang dampaknya berjalan sampai saat ini. Pembentukan produk dan pelayanan yang baru juga menjadi tantangan yang sulit bagi UMKM karena nilai keaslian atau original produk yang menjadi ciri khas usaha jika diubah atau dihilangkan dapat meningkatkan resiko perginya pelanggan tetap (kurang inovatif). Kurangnya rasa persaingan antar penjual untuk menjaga rasa persahabatan antar pedagang membuat usaha sulit untuk berkembang.
Maka dari itu bagi para pelaku UMKM penting untuk memahami konsep-konsep kewirausahaan dan mulai berorientasi pada kewirausahaan. Seperti inovasi produk dan pelayanan, pengambilan resiko yang tinggi dan tidak takut bersaing dengan pasar. Agar usaha yang ditekuni kedepannya dapat berkelanjutan dan tetap diminati pasar.